AMIN
Satu tahun yang lalu pak Amin masih dikenal sebagi orang yang kacau dalam kehidupannya. di daerah pergulan Kudus dia dikenal sebagai raja putihan karena kesukaannya dengan minuman keras alias dewa mabuk.
Hidupnya sebagai sopir bus, kadang sopir truk atau sopir pocokan begitu keras sehingga ia menjadi orang yang tamperamental. kedua anaknyapun susah dikendalikan karena melihat teladan yang kurang baik dari bapaknya.
Sebagai sopir pocokan dan istrinya yang jualan makanan di pinggir jalan tidak mudah untuk menaklukkan kehidupan yang ganas ini.
Hampir satu bulan dia bergabung dengan kami karena kesukaannya terhadap musik keroncong. setiap rabu jumat kami latihan, awalnya dia hanya mendengarkan ahirnya ikut berlatih dan sekarang menjadi team pemuji kami.
Pelan tetapi pasti kehidupannya berubah, ia tahu bahwa kehidupan itu tidak semudah membalik telapak tangan. Untuk percaya kepada Tuhan lalu semuanya berubah itu bukanlah perkara yang sederhana. ada sebuah proses yang harus dilalui. bukan instan atau karbitan.
ia mulai enata diri, bersama para sahabatnya di Samaritan jatuh bangun memang tetapi ia mulai mengatasi keadaan . ia sekarang menjadi sopir tetap sebuah perusahaan, keluarganya mulai tertata anak-anaknya juga mulai melihat contoh yang baik.
Prinsip hidupnya sekarang adalah bila saya angkat tangan Tuhanlah yang turun tangan. tetapi bila saya turun tangan Tuhan pasti angkat tangan.
Pak Amin Engkau dicintai Tuhan... kami Mendukungmu untuk semakin bertumbuh berkembang dan berbuah buah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar