Kamis, 09 Februari 2012

Motivasi: Ayam bangkok

 
AYAM BANGKOK
 
Tetangga saya mbah Tuginem mempunyai ayam jago keturunan bangkok, tentu saja badannya besar dan bagus. Ketika berkokok suaranya begitu besar dan menggetarkan hati, ayam ini kelihatan sangat berbeda dengan ayam-ayam peliharaannya yang lain.
 
Tetapi ketika saya amati, ternyata ayam jago itu kalah dengan ayam kate, yang tubuhnya sepertiganya ayam jago tadi. ketika diberi makan sama-sama, ayam jago kelihatan ketakutan ketika ayam kate sedang makan. ketika ia mencoba untuk makan ditempat dimana ayam kate makan, spontan ayam kate itu menyerangnya dan ayam jago itu lari tunggang langgang bahkan ayam kate itu mengejar-ngejarnya, ayam jago tadi lari terbirit-birit..
 
Dalam keheranan saya bertanya pada mbah Tuginem kok bisa ?, mbah Tuginem menjawab, asal muasalnya ayam bangkok itu diberi temannya waktu masih kecil, karena cuma satu-satunya dan tidak punya teman ya terpaksa dicampur di kandang ayam-ayam kate, dan disitulah ‘perlakuakn buruk’  ayam jago kecil itu dimulai. setiap hari ia terima “pendel” kalau berebut makanan, kalau dia berebut makanan dengan ayam-ayam kate lain dia selalu kalah dan diusir sehingga ia makan paling akhir dari sisa-sisa ayam kate itu.
 
Dan kondisi itu mengikatnya sampai sekarang, walaupun tubuhnya besar tetapi ia kalah dengan ayam kate yang tubuhnya jauh lebih kecil..!!
 
Sahabat,
 
Ada banyak perlakuan buruk masa lalu, begitu mengikat dan menghancurkan pikiran dan perasaan seseorang. Sehingga walaupun sudah besar dan dewasa masih saja terikat dengan luka masa lalu yang tidak sembuh sembuh..
 
Persoalannya adalah, maukah engkau sembuh ?,  kalau ya, berfikirlah dewasa bahwa anda adalah ayam bangkok, berdamailah dengan masa lalu, dan bersikaplah dewasa untuk menatap masa depan yang lebih baik..
 
Singkirkan, buang jauh jauh rasa kepahitan, dan luka masa lalu, kebencian, ketakutan, kebingunan atau apapun itu yang terus menjadi ‘hantu’ yang membuat trauma berkepanjangan dalam hidupmu..
 
Hidup ini indah.... !!!
 
Filipus Gudel
Motivator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar